Australia pada Tahun 2002 [Memori dari Album Foto]


my dad, a koala, me, and my mum
Adakah remaja berumur 18 tahun yang bisa mengingat masa kecil hidupnya mulai dari saat ia berumur satu tahun? Kalau ada, entah akan kukatakan dia beruntung atau justru sebaliknya. Beruntung karena memori-memori masa kecilnya yang indah masih bisa ia ingat, tidak beruntung karena pasti otaknya penuh sekali dengan semua kenangan dari umurnya masih satu sampai 18.

Kalau aku pribadi, bukannya aku ingin mengingat semua memori semasa hidupku dari bayi sampai sekarang, namun aku ingin sekali bisa mengingat yang ‘itu’. Saat ‘itu’ saja, yang lain kurasa aku tidak terlalu perlu mengingatnya, karena tidak begitu spesial dibanding yang ini, menurutku. Hehe.

Masa di mana umurku baru setahun dan Kota Brisbane, Queensland, Australia adalah salah satu saksi bisu tempatku tumbuh besar

Di entri kali ini, aku akan membahas mengenai Kota Brisbane pada tahun 2001-2002 dengan bentuk cerita pengalaman. You can swim through your imagination of how the atmosphere was by seeing the pictures that I put. Tentu mungkin beberapa tempat sudah berbeda situasi dan kondisinya karena masa ini sudah 17 tahun kemudian. But vintages never fail to amaze us, right?

Jadi mari ikut aku mengenang masa kecilku di Australia saat aku ‘menemani’ kedua orangtua hebatku yang tengah menuntut ilmu di sana. Mari kita melihat ke dalam album foto tua berdebu yang menyimpan semua memori lama itu. Dinarasikan olehku dan dibantu dengan kenangan yang  kugali dari ingatan kedua orangtuaku.


Ibu dan ayahku selalu berkata bahwa versi diriku berumur satu tahu adalah bayi yang ceria dan cerewet. Aku selalu bernyanyi twinkle-twinkle little star di bis umum, mengundang tawa para penumpang. Selain itu, aku juga bayi yang lumayan ‘menyusahkan’, menurutku. Mencari day care untuk penitipan bayi di sana saja sudah cukup merepotan untuk sepasang suami istri yang sedang berkuliah, ditambah lagi aku yang mempersulit karena aku berkali-kali pindah day care saat di sana. Haha.

aku dengan bunda di bis
Saat dititip di day care, aku sering menangis—entah karena merindukan orangtuaku yang sedang berkuliah atau alasan lainnya—dan setelah menangis, aku akan muntah. See, dari kecil saja aku manja sekali. Beberapa pengasuh sudah tidak sanggup mengurusku, jadi aku sering berpindah sampai akhirnya menemukan satu yang tepat.

Beliau adalah orang India yang sangat ramah. Orangtuaku menyimpulkan aku bisa cocok diurusnya karena kami sama-sama orang Asia. Ia juga memiliki seorang anak yang sepantaran denganku. Menurut cerita orangtuaku, anaknya sering sekali iseng padaku. Namun ada salah seorang anak yang selalu membantuku saat sedang diganggu. Sometimes I think I would like to meet him again for helping me back then. Walaupun teman-temanku di day care kala itu semuanya laki-laki, aku bisa tetap cocok berada di sana selama menunggu orangtuaku yang sedang berada di kampus.

aku di day care

Kedua orangtuaku mendapat beasiswa magister bersama rekan-rekan kerja mereka yang lain untuk berkuliah di Griffith Univeristy. Sebelum aku menyusul ke sana, mereka tingal di sebuah flat bersama-sama. Namun setelah aku datang, orangtuaku menyewa sebuah unit di Toohey Forest Road.

aku dan bunda di halte Toohey Forest Road
Saat orangtuaku tidak ada jadwal kuliah, aku tidak harus ke day care dan kita akan berjalan-jalan. Kadang kami akan menggelar tikar lalu makan di taman dalam kota, South Bank. I had tried to eat by myself with a very weird way of holding the spoon.



aku dan bunda di South Bank River

Selain itu, kami mengunjungi sebuah taman margasatwa untuk koala dan kangguru di Brisbane, Namanya Long Pine Koala Sanctuary. Tidak hanya menonton, kita bisa memberi makan mereka.
my dad ft. me who was scared of feeding the kangaroo

Untuk keperluan makan sehari-hari, biasanya ibuku membeli daging di Halal Meat, China Town. Katanya, di sana juga ada sebuah restoran Asia yang menjual pempek yang enak sekali, penjualnya orang Indonesia dan sangat ramah pada kami. Ibuku yang merupakan orang Sumatra dulu sangat sering makan di sana. Sayangnya, beliau tidak bisa mengingat apa nama restoran itu.

Chinatown, Brisbane
Sumber foto: Travelotion on https://ccsearch.creativecommons.org
Belanja bulanan biasa kita lakukan di Woolworths, sebuah pasar swalayan yang lumayan besar.

sumber foto: erostrend on https://ccsearch.creativecommons.org
Tidak kalah keren dari Disneyland atau Universal Studios, sebuah kota di negara bagian Queensland juga punya yang hampir mirip dengan itu. Namanya Movie World. Warner Bros Movie World adalah taman hiburan studio film di Gold Coast, Queensland, Australia. Temanya didasarkan pada studio film Warner Bros dan properti DC Comics terkait (Wikipedia).

Sama seperti beberapa theme park lainnya, atraksi wahana di sini juga banyak yang seru dan menyenangkan. Ada rollercoaster, carousel, wahana air, dan lain-lain.

I think this was one of the coolest places I’ve ever visisted there. Aku pun sempat difoto dengan beberapa karakter di sana, namun kebanyakan fotonya sudah rusak terkena air.

Movie World, Australia tahun 2002

Movie World, Australia tahun 2002
Untuk para pecinta traveling di Indonesia yang mau berkunjung ke Movie World, Cheria Holiday: Pelopor Wisata Halal Dunia memiliki agenda berkunjung ke Movie World ini di dalam paket tour-nya. Kunjungi tautan https://www.cheria-travel.com/2019/09/wisata-halal-australia.html

Kembali ke ceritaku. Ketika sedang musim libur kuliah, kami menyempatkan untuk pergi ke Sydney. Jarak dari Brisbane ke Sydney tentu saja tidak dekat. Orangtuaku membeli tiket kereta agar kami bisa ke sana. Durasi perjalanan yang ditempuh itu selama 15 jam. Di Sydney kami menginap di penginapan khusus backpackers.

Belum afdol kalau ke Sydney tapi tidak mengunjungi Opera House. Kami pun demikian. Namun ternyata saat itu aku sedang sakit. Jadi orangtuaku harus menghadapi berjam-jam perjalanan dengan aku yang agak grumpy.

Sayangnya, saat di opera house, dokumentasi yang dilakukan hanya berupa video. Tidak ada foto kami di sana.

sumber foto: Sheba_also on https://ccsearch.creativecommons.org/
Lalu, kami mengunjungi Sea World. Akuariumnya sangat besar, langit-langit, samping kanan kiri sampai lantainya pun juga transparan sehingga ikan-ikan di bawahnya bisa terlihat. Aku yang dari kecil sudah norak pun tidak jarang membungkukkan diri ke bawah, mengagumi apa yang kulihat.

aku dan bapak di seaworld
Selain itu, kami juga mengunjungi Sydney Tower. Here is a pic of me drinking from a tumblr on the top of Sydney Tower. Pemandangan Kota Sydney dari ketinggian sangatlah menakjubkan.

me drinking from a water bottle on top of Sydney Tower
Selain ke Sydney, sebenarnya selama masa liburan itu orangtuaku ingin membawaku ke Melbourne. Tapi saat itu aku sedang sakit dan Melbourne kondisi musimnya sedang musim dingin, jadi kami tidak ke sana.

Memori-memori masa kecilku di Australia yang hanya bisa dikenang melalui album foto serta video-video di sebuah kaset handycam tua membuatku sangat rindu akan sesuatu yang bahkan tidak kuingat. Bahkan masih begitu banyak memori lain yang tidak bisa semuanya kumasukan ke sini. Hal itu pula yang memotivasiku untuk bisa ke sana lagi suatu saat nanti.

Kedua orangtuaku sangat menginspirasi baik aku juga adikku untuk semangat mencari beasiswa agar bisa kuliah di sana suatu saat nanti. Agar memori yang nanti akan kubuat di sana bisa kuingat dengan baik dan jelas, serta aku kenang sampai tua.


Hasil gambar untuk lomba cheria holiday 2019

Comments

  1. Bundanya cantik bgt ❤
    Pengen deh nginget masa kecil, tp semua foto jadul udah habis kena banjir :(

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. nanti kita pasti bisa ke sana juga yu semangat sisturr! <3

      Delete
  3. I hope I can study there like your parents. I also hope to find a partner who has a vision and goals like your parents

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts